Pilih daftar isi
Consumer decision making process adalah sebuah kegiatan bagi para konsumen dalam membuat pilihan terhadap produk yang akan mereka beli. Dalam proses ini, perusahaan memberikan bantuan kepada konsumen dalam mengidentifikasi barang yang ingin mereka beli, mengumpulkan informasi terkait barang tersebut, dan menentukan pilihan alternatif.
Proses ini memiliki peran yang penting bagi perusahaan, karena dapat memberikan pengaruh terhadap kegiatan penjualan dan keuntungan yang mereka peroleh. Untuk dapat mempermudah proses penentuan keputusan ini, perusahaan perlu membuat sebuah strategi yang tepat.
Perusahaan harus melakukan hal ini agar dapat mengetahui produk-produk apa saja yang memiliki peminat paling banyak sehingga hasil penjualan dapat meningkat secara signifikan. Agar dapat mendapatkan informasi tadi dengan baik, perusahaan dapat melakukan berbagai hal seperti riset pasar, kampanye pemasaran, dan berbagai metode lainnya.
Terdapat beberapa jenis consumer decision making process yang dapat diterapkan oleh perusahaan guna membulatkan keyakinan pelanggan untuk membeli produk mereka. Perusahaan harus mampu menggunakan masing-masing jenis proses ini tergantung dengan situasi yang dialami oleh pelanggan. Berikut merupakan jenis-jenis proses penentuan keputusan konsumen:
Pertama, dalam membantu pelanggan membuat keputusan pembelian produk, perusahaan dapat menggunakan metode Extensive Problem Solving (EPS). Metode ini memiliki target konsumen yang menemukan produk baru dan belum pernah mereka ketahui sebelumnya.
Dalam melaksanakan extensive problem solving , bagian sales lead umumnya akan menghabiskan banyak waktu untuk mencari informasi terkait produk tersebut sebelum menentukan keputusan. Salah satu produk yang memerlukan waktu lama untuk memperoleh informasi terkait adalah barang mahal, contohnya adalah mobil dan rumah.
Kedua, perusahaan dapat menggunakan metode Limited Problem Solving (LPS) untuk membantu kegiatan consumer decision making process . Perusahaan menggunakan metode ini bila sales lead atau prospek pelanggan sudah memiliki pandangan seputar yang mereka inginkan dari sebuah produk.
Dalam metode limited problem solving , calon konsumen sudah mengetahui produk mana yang akan mereka beli. Hal ini karena para calon konsumen sudah memiliki pengalaman dan informasi yang cukup terkait produk tersebut. Mereka akan melakukan perbandingan dengan produk dari brand lain untuk menentukan mana yang terbaik.
Ketiga, perusahaan juga dapat menggunakan metode Routinized Response Behavior (RRB). Metode RRB merupakan metode yang paling sering terjadi dalam aktivitas bisnis perusahaan karena produk-produk yang hendak dibeli oleh para konsumen sudah terkenal di masyarakat luas.
Para konsumen sudah mengenal produk-produk ini karena sudah memiliki identitas brand , brand image , serta reputasi merek yang baik. Hal-hal tersebut menyebabkan konsumen tidak perlu berpikir dan mempertimbangkan banyak hal untuk membeli produk tersebut karena sudah tenar di mata publik secara positif.
Baca juga: Kenali Fitur CRM dan Kegunaannya untuk Perusahaan Anda
Consumer decision making process memerlukan beberapa tahap. Setiap tahap harus dilakukan dengan baik dan berkesinambungan agar perusahaan dapat menerapkannya secara efektif serta dapat membawa kepuasan bagi para konsumen. Berikut merupakan tahap-tahap dalam melakukan proses penentuan keputusan pelanggan:
Pertama, dalam melakukan customer decision making process , sales lead perlu memperkenalkan produk-produknya kepada calon konsumen dengan cara branding . Selain itu, pihak sales juga dapat melakukan kampanye penjualan secara langsung ataupun melalui media sosial.
Contoh kegiatan pengenalan yang dapat perusahaan lakukan kepada para pelanggannya adalah dengan mengadakan pengiklanan terkait produknya. Di iklan ini, perusahaan dapat menjelaskan spesifikasi produk dan mengunggahnya ke beberapa media agar dapat menjangkau banyak pelanggan.
Kedua, setelah mengenali produk yang ingin dibeli secara umum, maka pelanggan akan lanjut ke tahap berikutnya, yaitu tahap pencarian informasi. Di tahap ini, pelanggan akan menggali informasi lebih lanjut lagi agar mereka dapat menyesuaikan spesifikasi produk dengan kebutuhannya.
Untuk mencari informasi terkait produk keinginannya, para konsumen dapat melakukannya dengan mudah melalui berbagai media. Contohnya adalah dengan menggunakan search engine seperti Google. Selain itu, agar dapat memudahkan pelanggan dalam mencari informasi, pihak sales leads juga dapat mengunggah konten seputar spesifikasi dan keunggulan produk ke media sosial.
Ketiga, para pelanggan dapat melakukan tahap pertimbangan setelah selesai mengetahui produk mana yang ingin mereka beli beserta informasi-informasi detailnya. Umumnya, para konsumen akan membuat perbandingan antara produk yang ingin dibeli dengan produk dari brand lain.
Terdapat beberapa komponen yang menjadi bahan pertimbangan para pelanggan dalam menentukan pilihan produknya. Beberapa di antaranya adalah fungsionalitas, kualitas produk, harga, dan desain. Agar dapat menarik hati pelanggan, pihak sales dapat menonjolkan kelebihan produk ketimbang milik kompetitor.
Keempat, tahap pembelian merupakan tahap di mana para calon pelanggan akan melaksanakan transaksi pembelian produk. Setelah transaksi pembelian selesai dan pelanggan mendapatkan produknya, maka perusahaan dapat mengkonversinya menjadi konsumen.
Tahap ini merupakan hasil akhir dari keseluruhan tahap yang telah terlaksana oleh perusahaan dari awal. Sebelum mengakhiri tahap pembelian, perusahaan dapat menerapkan beberapa strategi untuk mempengaruhi proses ini. Salah satunya adalah dengan memberikan user experience yang baik.
Terakhir, setelah menyelesaikan keseluruhan tahap-tahap di atas, perusahaan perlu menjalankan kegiatan evaluasi. Tahap ini merupakan salah satu tahap penting bagi perusahaan untuk meningkatkan penjualan di masa depan. Melalui evaluasi, perusahaan dapat mengetahui kekurangan dari kegiatan penjualan dan dapat memperbaikinya melalui berbagai solusi.
Apabila hasil evaluasi menyebutkan bahwa penjualan produk sudah sesuai rencana dan memenuhi kepuasan konsumen, maka perusahaan akan kembali menjualnya. Terdapat kemungkinan bahwa dari penjualan ulang ini akan menarik konsumen yang sama sehingga mereka dapat menjadi pelanggan setia dan meningkatkan angka retensi.
Consumer decision making process memiliki fungsi untuk meningkatkan engagement rate para pelanggan terhadap suatu perusahaan. Selain itu, proses ini juga merupakan metode bagi perusahaan untuk meningkatkan peluang penjualannya kepada konsumen. Agar dapat melakukan kegiatan ini dengan mudah, perusahaan dapat menggunakan software CRM dari HashMicro.
Salah satu software CRM yang dapat perusahaan gunakan adalah HashMicro CRM Software . Aplikasi ini dapat mengoptimalkan kegiatan penjualan, serta dapat melakukan analisis yang lengkap dan akurat. Aplikasi ini juga memungkinkan penggunanya melacak produk dan melihat riwayat transaksinya dengan mudah.
Consumer decision making process adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membantu para calon pelanggannya mengetahui produk yang hendak mereka beli. Tujuan utama dari proses ini adalah untuk meyakinkan para calon konsumen untuk membeli produk-produknya.
Agar dapat melaksanakan keseluruhan proses ini dengan baik, Anda dapat menggunakan Software CRM HashMicro. Perangkat ini mampu mengelola cash flow perusahaan Anda dengan teratur. Daftarkan perusahaan Anda dan dapatkan demo gratis serta banyak keuntungan lainnya sekarang juga!
10 rekomendasi restaurant billing software terbaik untuk bisnis tahun 2024, manfaat fsn analysis bagi bisnis dan strategi menjalankannya, pentingnya recipe management software untuk bisnis f&b, tentang kami.
Hashmicro Penyedia solusi ERP dengan rangkaian software terlengkap untuk berbagai jenis industri, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap bisnis.
© BusinessTech by Hashmicro
Lebih mudah kembangkan bisnis dengan sistem ERP dari HashMicro
Terus mengembangkan produk-produk yang dapat menyederhanakan proses bisnis dari berbagai lini industri di Indonesia adalah prioritas kami.
Dipercaya oleh
IMAGES
VIDEO
COMMENTS
Dalam prosesnya, ada empat tahapan dasar problem solving, yakni: 1. Mengidentifikasi Masalah. Langkah pertama dalam proses problem solving adalah mendefinisikan sebuah masalah berdasarkan gejala yang ada. Pasalnya, sebuah masalah biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor. ... Terakhir, metode ini digunakan untuk menganalisis setiap elemen dari ...
Contoh 1: Deadline mepet dan beban kerja banyak. Salah satu contoh problem solving yang akan sering kamu jumpai di dunia profesional adalah tugas yang menumpuk dengan tenggat waktu berdekatan. Jika kamu berada dalam situasi ini, jangan panik dulu. Pertama, tarik napas agar kamu bisa berpikir dengan jernih.
Problem solving adalah salah satu bagian dari proses berpikir untuk memecahkan permasalahan Yuk simak caranya. ... Langkah terakhir yang paling penting dalam tahapan problem solving adalah memikirkan dan mendefinisikan kembali masalah dan solusinya dari waktu ke waktu. Individu yang pandai memecahkan masalah termotivasi untuk meningkatkan ...
Tahapan ini sebagai jawaban hipotesis atas opsi solusi yang tadinya telah disaring. 7. Lakukan Evaluasi. Evaluasi ini perannya cukup penting untuk dilakukan. Setelah melakukan berbagai proses, kamu perlu lakukan evaluasi untuk menilai efektivitas dari solusi yang sudah dilakukan untuk penyelesaian masalah.
Langkah 5: Pilih dari sejumlah alternatif. Langkah selanjutnya adalah mengambil keputusan akhir. Pertimbangkan semua informasi yang telah dikumpulkan dan pengaruh keputusan ini terhadap setiap pemangku kepentingan. Terkadang, keputusan yang tepat bukan salah satu dari alternatif, tapi gabungan beberapa alternatif.
Namun, ada beberapa perbedaan utama antara problem solving dan project based learning, yaitu: 1. Scope (Ruang Lingkup) Problem solving biasanya lebih works untuk penanganan masalah atau tantangan yang bersifat spesifik sehingga proses pengerjaannya pun cenderung lebih singkat. Sementara itu, project based learning lebih banyak digunakan untuk ...
Selanjutnya, adalah tahapan yang terakhir dari proses problem solving, yakni menyusun strategi, mendiskusikannya dengan anggota tim lainnya, serta menerapkan solusi yang telah dipilih bersama. Tidak hanya fokus dalam pengambilan solusi yang kamu pilih, kamu juga harus tetap mencari hasilnya dan keuntungannya buat kamu bahkan tim.
Tahapan Decision Making Berikut tahapan dalam proses decision making yang efektif dirangkum dari berbagai sumber: Mengidentifikasi keputusan yang harus dibuat: langkah pertama adalah mengenali masalah atau peluang untuk perubahan. Penting untuk memahami secara detail masalah yang dihadapi agar tahu persis apa yang harus diputuskan.
Email Print. Berikut adalah 8 Langkah Problem Solving menurut Newman dalam bukunya Problem Solving for Result. Langkah Problem Solving 1: Identify the problem. Tahap ini adalah tahap yang paling penting dalam Langkah problem solving karena hasil akhir dari proses ditentukan pada tahap ini. tahap inilah yang menentukan apakah penyelesaian ...
Setelah memahami apa itu problem solving dan tujuannya, di bawah ini terdapat beberapa tahapan untuk menerapkan metode problem solving.Jika Anda merasa belum punya skill problem solving mumpuni, cara-cara di bawah ini dapat membantu Anda berlatih.. 1. Mendefinisikan Masalah. Tahapan pertama problem solving adalah dengan mendefinisikan, mengurai, dan menyusun kembali satu per satu masalah pokok ...
Question: Apa saja 4 tahapan dalam penyelesaian masalah? Ada empat tahapan dalam penyelesaian masalah. Pertama, memahami masalah. Kedua, membuat rencana penyelesaian. Ketiga, melaksanakan rencana penyelesaian. Terakhir, mengevaluasi semua langkah yang telah dilakukan. Polya (1973: 5) menyatakan bahwa inilah tahap-tahap penting dalam pemecahan ...
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan dalam menerapkan problem solving dan decision making. 1. Identifikasi Masalah. Tahap pertama dalam menghadapi tantangan adalah dengan mengidentifikasi masalah secara jelas. Penting untuk dapat merumuskan masalah dengan tepat, menetapkan parameter yang terlibat, dan memahami dampaknya terhadap tujuan ...
Menurut Uno (2014, hlm. 134) problem solving adalah kemampuan untuk menggunakan proses berpikir dalam memecahkan masalah dengan mengumpulkan fakta, menganalisis informasi, penyusunan alternatif solusi, serta memilih solusi masalah yang lebih efektif. Artinya problem solving merupakan pencarian solusi melalui proses berpikir yang sistematis.
Contoh Problem Solving. Berikut adalah beberapa contoh kasus yang sering terjadi di dunia kerja di mana kemampuan problem solving sangat dibutuhkan. 1. Menyelesaikan komplain pelanggan. Di kasus ini, jelas sebagai seorang profesional, kamu harus memikirkan bagaimana langkah-langkah menyelesaikan masalahnya.
Identifikasi Masalah. Langkah pertama dari problem solving adalah identifikasi masalah. Tujuannya adalah supaya masalah tersebut tidak terulang kembali (corrective action). 2. Analisa. Langkah kedua adalah menganalisa masalah. Temukan root cause (akar permasalahan) dari permasalahan tersebut. Mengambil Keputusan.
Ada berbagai proses / tahapan di dalam problem solving cycle yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah, yaitu: Gambar 1. Problem Solving Cycle . Identifying and Selecting Problem (Mendefinisikan dan menentukan masalah yang ada) Tahap pertama di dalam problem solving cycle adalah mendefinisikan masalah yang ada. Cari tahu apa yang ...
Delapan berikut adalah manfaat utama dari memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang perlu kamu tau: 1. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah. Manfaat utama problem solving adalah kemampuan untuk mengatasi masalah dengan lebih efektif. Seseorang yang telah memiliki kemampuan pemecahan masalah akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih ...
Decision making dan problem solving merupakan keterampilan yang sangat penting untuk perkembangan bisnis berkelanjutan. Sebagai perusahaan yang terdepan dalam inovasi, Sony saat ini mulai ...
Menurut Kotler (2000:223), tahapan proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Identifikasi masalah. Dalam hal ini diharapkan mampu mengidentifikasi masalah yang ada di dalam suatu keadaan. Pengumpulan dan penganalisis data. Pengambil keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat membantu memecahkan masalah ...
Intinya, ada 4 hal yang wajib kita lakukan jika kita ingin memecahkan masalah: 1. Memahami situasi atau mendefinisikan masalah dengan baik (understand the situation) Banyak orang yang tidak bisa memecahkan masalah karena tidak bisa mendefinisikan masalah yang dihadapi dengan baik. Misalnya, "Saya tidak bisa mendapatkan nilai 80 di kelas ...
Pendekatan problem solving adalah suatu metode yang memungkinkan individu atau tim untuk mencari solusi dengan lebih efisien. Dalam era dinamis saat ini, kemampuan problem solving telah menjadi salah satu kunci sukses di dunia kerja. Tidak hanya relevan bagi pemimpin dan manajer, tetapi juga bagi setiap individu yang ingin meraih kesuksesan karier. Salah satu hal yang … Contoh Studi Kasus ...
Consumer decision making process memerlukan beberapa tahap. Setiap tahap harus dilakukan dengan baik dan berkesinambungan agar perusahaan dapat menerapkannya secara efektif serta dapat membawa kepuasan bagi para konsumen. Berikut merupakan tahap-tahap dalam melakukan proses penentuan keputusan pelanggan: 1. Tahap pengenalan (awareness) Pertama ...
Gambar 1. Kaitan problem solving dan decision making (Wood et al, 1998, p. 532) Problem solving Decision making Menurut Robbins (2001), setiap orang memerlukan problem-solving dan decision making skills agar "dapat mengidentifikasi persoalan, mencari dan memperoleh alternatif,